Selamat datang di Kumpulan Artikel Kesehatan

Mengapa Keluar Darah Saat Menstruasi?

Sabtu0 komentar


Siklus menstruasi wanita terdiri atas serangkaian proses biologis yang terjadi setiap bulan di dalam sistem reproduksi wanita.
Salah satu proses biologis yang terjadi dalam siklus menstruasi tersebut adalah dilepaskannya sel telur yang telah matang dan siap dibuahi, dari tempat dihasilkannya hingga saluran tuba yang sering menjadi tempat sel telur dibuahi oleh spermatozoa yang merupakan penentu kesuburan pria (Proses tersebut ditulis dalam istilah medis: Ovulasi).
Siklus menstruasi biasa di gambarkan dengan keluarnya darah pada daerah vagina wanita. Perdarahan dalam siklus menstruasi berlangsung sekitar 4 hari, yaitu pada hari ke-1 sampai dengan hari ke-4.
Perdarahan saat menstruasi atau haid disebabkan karena meluruhnya lapisan dinding yang melapisi kantung rahim yang mengandung banyak pembuluh darah. Peristiwa tersebut disebabkan karena menurunnya kadar hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan sel-sel ovarium. Hormon estrogen dan progesteron berfungsi untuk mempersiapkan rahim dan struktur reproduksi lainnya untuk kehamilan.
Mengapa hormon estrogen dan progesteron tersebut dapat menurun sehingga menyebabkan peluruhan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah?
Seperti diketahui, sistem reproduksi adalah sistem tubuh yang banyak bekerjasama dengan sistem saraf dan hormonal (Neuro-hormonal). Sistem saraf dan hormonal merupakan sistem yang bekerja dalam neraca keseimbangan. Suatu kerja saraf dapat merangsang diproduksinya satu hormon.
Satu hormon juga dapat merangsang diproduksinya hormon yang lain. Keseluruhan hal tersebut bekerja dalam keseimbangan sehingga apabila kadar hormon yang satu telah terlalu tinggi dan tidak digunakan oleh tubuh, kerja saraf atau hormon lainnya yang menyebabkan produksi hormon yang berlebihan tersebut akan dihentikan.
Secara singkat dapat dijelaskan, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun karena hilangnya rangsangan dari hormon yang menyebabkan produksi estrogen dan progesteron. Mengapa rangsangan tersebut sengaja dihilangkan tubuh? Jawabannya adalah karena tidak terjadi proses kehamilan. Dengan demikian, tubuh menganggap keberadaan hormon estrogen dan progesteron adalah sia-sia.
Fungsi reproduksi wanita dijalankan dengan tujuan pembuahan sel telur. Dengan berakhirnya periode perdarahan, tubuh akan kembali memulai proses untuk menghasilkan sel telur demi menjalankan fungsi reproduksi wanita. Dengan memproduksi sejumlah hormon (Yang terutama adalah: Follide Stimulating Hormone <FSH>) yang dikontrol oleh otak, sel-sel pembentuk ovum yang berada pada ovarium kembali memulai proses pematangan.
Hal tersebut diikuti dengan pembentukan kembali lapisan dinding rahim yang dikeluarkan bersama-sama dengan darah, Pembentukan kembali dinding rahim adalah efek dari estrogen yang kembali diproduksi pasca pendarahan dalam merangsang perkembangbiakan sel (proliferasi).
Seiring dengan selesainya efek pematangan dari FSH pada sel-sel pembentuk ovum, hanya satu sel telur yang terus berkembang dan mengalami pembelahan meiosis seperti yang juga terjadi pada spermatozoa. Pembelahan tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom awal pada sel pembentuk ovum tersebut agar saat terjadi pembuahan oleh spermatozoa jumlah kromosom anak yang terbentuk akan memiliki jumlah yang normal layaknya pada seorang manusia normal.
Siklus menstruasi wanita sangat penting dan setiap pasangan suami istri perlu mempelajarinya. Siklus menstruasi terjadi pada hampir di sepanjang hidup wanita dan berkaitan dengan baik atau tidaknya fungsi reproduksi wanita tersebut.  SOURCE
Share this article :

Posting Komentar

Kesehatan Umum

Info Sehat

Kesehatan Anak

Tips Kehidupan Sehari Hari

Serba serbi Kuliner

 
Bisnis Online : Produk Pasutri | Formula Bisnis | Solusi Perkasa | Jus Manggis | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Artikel Kesehatan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger